[Manga/Komik] BARAKAMON

Hello, guys!
Meet again with me in this precious blog!

Sesuai janji (entah bisa dibilang janji atau bukan) di postingan kemarin, aku bilang kalau aku sedang memilah judul buku selain novel yang mau aku share ke kalian, 'kan?
Ya, aku tahu sudah tepat seminggu aku tidak memposting apa pun dalam blog ini. Bukan karena pusing dan kelamaan memilih buku, tetapi karena di dunia nyata aku disibukkan dalam berbagai macam hal, jadilah kemoloran dahsyat seperti ini. Teehee XP

Dan ... here it is! Aku pun menetapkan hati untuk mengangkat buku ini sebagai topik pembahasan dalam blog ini. Pasti kalian sudah tahu aku akan membahas apa di postingan kali ini dari judulnya sendiri, 'kan? Yups, pada postingan kali ini aku akan membahas Barakamon karya Satsuki Yoshino!!

Foto buku dengan susunan cantikz (eeaaa)

Mengacu pada judul postingan ini, Barakamon adalah sebuah komik (atau biasa disebut manga dalam bahasa Jepang) berseri. Seri ini pertama kali diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada tahun 2015 dan Elex sendiri merupakan salah satu cabang perusahaan dari distributor percetakan buku terbesar di Indonesia, yakni Gramedia. Pertama kali membeli Barakamon pun aku merasa kalau terbitan setiap volumenya itu cepat banget! Kesannya tuh kayak ngebut buat ngejar ketertinggalan dengan penerbit di Jepang sana gitu. Dan alhasil ... terhitung tahun 2017 kemarin, komik Barakamon sudah mencapai jilidnya yang ke-15 dan berhasil mengejar kesenjangan jilid yang ada. Bahkan aku dapat info kalau volume 16-nya akan terbit tidak lama lagi setelah volume 16-nya diperjualbelikan di negara asalnya.

Sejujurnya, aku tidak begitu menyukai genre buku yang berjeniskan slice of life. Just like, pasti akan membosankan banget kalau cerita komik itu hanya berpaku pada kehidupan sehari-hari sang tokoh tanpa ada sesuatu yang "wow" di dalamnya. So sorry kalau perkataanku menyinggung para penggemar slice of life things. Tapi, berbeda pendapat seru juga, 'kan? ;)
Tapi ... terdapat rambu pengecualian pada komik ini. Awalnya aku iseng beli karena katanya ceritanya bagus dan kebetulan waktu itu buku lagi ada diskon yang lumayan, jadilah aku mengambil komik ini menjadi salah satu dari tumpukkan buku yang ada.

Tidak terasa koleksi Barakamon-ku sudah segini

Segel jilid awal Barakamon aku buka di saat tidak ada lagi buku baru lain yang tersegel. Sebelum membaca komik Barakamon pun aku sudah skeptik perihal isi dari buku tersebut mengingat ini genre slice of life, takut aku tidak akan merasa enjoy mengikutinya. Pertama, aku pun membaca sinopsisnya terlebih dahulu, beralih ke cover, kemudian mulai membuka lembar demi lembar halaman.
"Hmm ... di cover-nya ada 2 orang; seorang dewasa muda dan anak kecil."

"Ada peraturan tentang hak cipta, tentu saja."
"Heh? Apaan nih? Kok judul tiap chapter-nya aneh?"
"...."
"Hahahaha"
"... ...."
"Hahahahahahahahaha"
"... ... ... ...."
"WHAT? BERSAMBUNG? TIDAAAKKKK!!!"

Yah ... kira-kira begitulah suasana hatiku di saat diriku membaca buku barakamon jilid awal tersebut.
Sumpah! Setelah merasa there's something different setelah melihat daftar isi yang dipenuhi oleh judul bab yang asing (yang ternyata merupakan bahasa daerah orang Jepang), lambat laun aku terbawa arus oleh alur cerita yang ada.
Mulai dari kedatangan sang tokoh utama, Seishu Handa, seorang yang berprofesi sebagai kaligrafer kondang ke sebuah pulau kecil dikarenakan dia tak bisa mengontrol emosinya sehingga menonjok keras orang berpengaruh pada galeri pameran seni shodou (kaligrafi Jepang) ketika karyanya dikomen dengan sangat menohok padahal dirinya merupakan anak dari seorang kaligrafer Jepang ternama. Oleh sebab itu, ia pun dikirim oleh sang ayah ke sebuah daerah bernama Nanattake di sebuah pualu kecil yang ternyata dulu pernah ditinggali oleh ayahnya untuk mencari inspirasi dalam dunia kaligrafi.

Lagi keren-kerennya, eh ... pas dibalik ... (lanjut ke gambar berikutnya)

Komik ini berisi tentang keseharian Seishu Handa dengan para penduduk lokal pulau setempat. Kekonyolan dan kesalahpahaman acap kali terjadi di saat Handa, yang notabene condong ke arah introvert, mulai mencoba untuk bersosialisasi untuk kelancaran hidupnya di pulau itu.
Ditemani oleh Naru beserta teman yang lainnya: Miwa, Tama, dan Hiroshi yang dengan seenaknya menjadikan rumah tempat tinggal Handa sebagai markas rahasia mereka, hari-hari Handa pun dijadikan warna-warni olehnya. Bahkan logat ngomongnya pun secara perlahan berubah sejalan dengan perjalanan ceritanya.

Kejadian-kejadian yang dialami Handa pun merubah mindset-nya. Yang tadinya menolak keras keberadaan warga lokal dan ingin segera kembali pulang ke Tokyo, hingga merasa kangen dengan seluruh kebaikan warga lokal Nanattake jika berpisah jauh dalam jangka waktu lama dan sekarang malah menyusun sebuah "proyek masa depan" di pulau tersebut. Manfaat dari pengiriman Handa oleh ayahnya ke Nanattake juga secara perlahan diperlihatkan kepada kita bagaimana perkembangan Handa menjadi pribadi yang lebih dewasa (mengingat Seishu Handa merupakan jenis orang rumahan dan manja tapi PD banget!)

Berbagai momen lucu pun terus bermunculan dalam seri komik Barakamon ini, membuat diriku merasa terhibur dari rasa penat yang ada. Walau hasil terjemahan, tapi komik ini mampu mengocok perut para pembaca dengan pilihan bahasa yang digunakan di setiap pengucapan para tokoh. Aku yang tidak begitu menaruh perhatian pada genre slice of life pun terbawa begitu saja karena story plot -nya yang terkesan let it flow! Setiap jilid aku jadi menanti-nanti kejadian sehari-hari apa lagi yang akan dialami oleh Handa selanjutnya. Hal ini pun menjadi pemicu bagiku untuk segera membeli seri lanjutan yang ada XD
Di dalam buku ini pun kita jadi mengetahui bagaimana eksistensi dunia kaligrafi di Jepang serta berbagai hal mengenai shodou.

Perjuangan Handa sia-sia XD

Karena harga komik yang selalu naik (tidak pernah turun), aku tidak bisa memberikan harga pasti. Kalau tidak salah ingat aku membeli komik ini di saat masih seharga Rp 20.000 - Rp 22.500. Dan sekarang, tepat pada awal tahun ini harga komik naik kembali menjadi Rp 25.000 per bukunya (untuk komik reguler). Aku pun juga tidak yakin apakah komik Barakamon jilid awal masih tersedia di toko buku atau tidak, karena eksistensi komik jilid awal yang berseri itu sangat langka adanya. Inilah yang juga jadi koreksi bagian penerbit.

Yak, sampai di sini dulu perjumpaan kita kali ini! Semoga dengan membaca ini kalian jadi kepo dengan komik Barakamon yang kece satu ini, ya!! :D
P.S.: Barakamon sudah dianimasikan juga, lho! Walau ceritanya hanya mewakili beberapa jilid awal saja.

Seishu Handa dengan si bocah Naru!

Akhir kata,
Ciao~

Comments

  1. ini anime nya juga bagus, tapi penulisan blognya kepanjangan hahaha...mungkin lebih baik sedikit dipersingkat lg supaya lebib enak untuk dibaca

    ReplyDelete
  2. hai kak dari sinopsis kakak aku jadi tertarik untuk membaca seri komik ini!!!!

    ReplyDelete
  3. boleh pinjem komiknya ga kak ? #oops

    ReplyDelete
  4. waduh, mayan nih nambah2 bahan bacaan...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts